PRESKON.ID – Jejaring Seniman Muslim Khat menggelar pameran seni rupa yang diberi tajuk “Dari Akal Turun ke Hati’. Sebanyak 50 karya lebih dipajang di Loman Park Hotel Yogyakarta, 23 Maret 2024 hingga 11 Mei 2024 mendatang.
Nama-nama pelukis kaligrafi kontemporer macam Agus ‘Baqul’ Purnomo dan M. Riyanto yang sebelumnya berpameran di ajang pameran Internasional Kaligrafi Kontemporer bersama seniman dari 30 negara, turut berpartisipasi dalam pameran kali ini.
Ketua Jejaring Seniman Muslim Khat, Deni Je, dalam sambutannya menjelaskan agenda Khat kali ini berbeda dari sebelumnya, yaitu karya yang dipamerkan tidak hanya karya anggota, tapi juga hasil dari open call.
“Di pameran ini kami tidak sekedar berkeinginan unjuk karya namun juga membangun hubungan persaudaraan sesama seniman muslim,” kata Deni Je.
Agar sesuai dengan tema “Dari Akal Turun ke Hati”, tiap calon peserta diminta mengikuti Ngajeni (Ngaji Seni) yaitu kajian Islam dari dasar-dasar aqidah hingga ke khazanah peradaban Islam. Hubungan agama dan seni tidak luput dikaji.
“Ngajeni diselenggarakan selama 7 kali, tiap Kamis sore. Peserta dapat mengikuti secara online lewat zoom maupun onsite di rumah Pak Aruman Jogja. Sebelum mengikutinya, calon peserta telah diberi beberapa materi dalam bentuk video untuk didiskusikan pada pertemuan Ngajeni,” ujarnya.
Adapun materi Ngajeni tersebut menjadi ide penciptaan karya seni. Sebagian besar dalam bentuk lukisan, beberapa berupa karya seni kriya dan seni tiga dimensional.
“Seniman diberi kesempatan mengirimkan karyanya untuk seleksi. Terdapat 3 gelombang seleksi, bagi yang belum lolos seleksi gelombang pertama dapat mengirimkan lagi pada gelombang setelahnya,” ucap Deni.
Sementara seleksi karya, menurut Deni menggunakan 3 parameter Jejaring Seniman Muslim Khat, yaitu: syariah, dakwah, dan artistik. Syariah berarti membuat karya seni sesuai dengan hukum Islam atau fikih berkesenian. Dakwah bermakna menggunakan karya seni sebagai media untuk menyampaikan nilai-nilai Islam. Adapun artistik adalah karya yang diajukan memenuhi standar seni atau estetika.
“Segala puji bagi Allah, dengan cara tersebut Pameran Seni Rupa Dari Akal Turun ke Hati dapat melahirkan tidak kurang dari 50 karya. Semoga para seniman dan pecinta seni Islami dapat menjadi satu saudara, saudara seiman saudara seminat. Amin,” harap Deni. (esef)