PRESKON.ID – Perhimpunan Remaja Masjid Dewan Masjid Indonesia (PRIMA DMI) Kabupaten Gresik mengajak seluruh Badan Kemakmuran Masjid (BKM) dan Pengurus Remaja Masjid untuk menjadikan masjid sebagai pusat wisata rohani sekaligus penggerak ekonomi digital selama bulan Ramadan.
Sebagai daerah industri yang terus berkembang, Gresik tidak hanya dikenal sebagai kota santri, tetapi juga sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan teknologi. Oleh karena itu, PRIMA DMI Gresik menekankan pentingnya pemanfaatan digitalisasi dan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) dalam memakmurkan masjid dan meningkatkan engagement pemuda dengan aktivitas keagamaan.
Ketua PRIMA DMI Gresik, M. Mudzakir, menegaskan bahwa masjid harus lebih dari sekadar tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat inovasi dan pemberdayaan pemuda.
“Kita ingin masjid di Gresik tidak hanya menjadi tempat ibadah yang nyaman, tetapi juga pusat wisata ruhani yang relevan dengan era digital. Dengan kemajuan industri dan teknologi, pemuda PRIMA harus mulai melek digital dan memanfaatkan AI untuk syiar Islam serta pemberdayaan ekonomi berbasis masjid,” ujar M. Mudzakir, Kamis (27/02/2025).
Sebagai langkah konkret, PRIMA DMI Gresik mendorong pemanfaatan platform digital untuk dakwah dan edukasi, termasuk pembuatan konten Islami berbasis AI, live streaming kajian Ramadan, hingga optimalisasi media sosial masjid agar lebih dekat dengan generasi muda.
Sementara itu, Sekretaris Umum PRIMA DMI Gresik, Robeth Saifun Nawas, S.Sos, menekankan pentingnya integrasi ekonomi digital dalam ekosistem masjid, seperti pemanfaatan e-commerce dan QRIS untuk donasi serta pengelolaan bazar Ramadan berbasis digital.
“Masjid bisa menjadi pusat ekonomi yang modern dan inklusif. Kami ingin mengajak pemuda dan UMKM sekitar untuk memanfaatkan platform digital dalam bazar Ramadan, sehingga tidak hanya berdampak secara spiritual, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar masjid,” ujar Robeth Saifun Nawas.
Dengan pendekatan ini, PRIMA DMI Gresik berharap masjid di Gresik dapat menjadi role model bagi daerah lain dalam mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan perkembangan industri dan teknologi, menciptakan keseimbangan antara spiritualitas, ekonomi, dan inovasi digital selama bulan suci Ramadan.