Kersan Art Foundation Gelar New Chapter – Neosantara di Sangkasa Gallery Yogyakarta

Seorang pengunjung terlihat sedang memotret salah satu karya peserta pameran seni rupa New Chapter - Neosantara di Sangkasa Gallery. (FOTO: Dok. Iskandar Cak Is)

PRESKON.ID – Kersan Art Foundation menggelar pameran seni rupa bertajuk New Chapter – Neosantara di Sangkasa Gallery. Jagan RT 13 Padukuhan, Gedongan, Bangunjiwo, Kasihan Bantul, DI Yogyakarta. Pameran yang menampilkan karya dari 17 seniman dari berbagai daerah ini dibuka untuk umum dari 29 Juni 2024 hingga 29 Juli 2024.

Seniman yang berpartisipasi dalam pameran ini diantaranya adalah Agustan, Andita Purnama, Andi Acho Mallaena, Ariyadi (Cadio), Arif ‘Bachoxs’ Wicaksono, Awahab, Irvin Domi, Irwan, Iskandar Cak Is, Lenny Ratnasari Weichert, Lelyana Kurniawati, Muhlis Lugis, Nanang Zulkarnaen, Ndaru Ranuhandoko, Saepul Bahri, Sevalinda Manour dan Syis Paindow.

Lenny Weichert, seniwati yang juga pendiri Yayasan Seni Kersan Indonesia dalam sambutannya untuk pameran ini mengatakan bahwa New Chapter – Neosantara, merupakan ungkapan dalam bahasa Indonesia yang mengacu pada perkembangan atau perubahan baru, dimana kontek dalam dunia seni melihat Nusantara baru.

Karya peserta pameran seni rupa New Chapter – Neosantara di Sangkasa Gallery. (FOTO: Dok. Iskandar Cak Is)

“Ini bisa merujuk pada tren baru, pendekatan kreatif baru, atau pergeseran dalam paradigma seni rupa yang terjadi dalam suatu periode waktu tertentu,” kata Lenny.

Seniwati yang pernah mengenyam pendidikan di Jurusan Patung, Institut Seni Indonesia Yogyakarta itu menjelaskan jika istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan inovasi dan evolusi dalam seni rupa yang menghasilkan karya-karya yang menarik dan relevan dengan konteks zaman.

“Melihat gejala tersebut seniman yang tergabung dalam pameran ini mencoba mengeksplorasi karya-karya konvensional bahkan kontemporer dimana ada benang merah dalam komunikasi pengkaryaan mungkin mengimpor dan mengekspor ide dalam perjalanan jauh sebelum Nusantara ada dan Nusantara saat ini,” jelas seniwati yang juga pernah belajar seni patung di Szeged Hungaria.

Seniwati kelahiran Bandung 54 tahun silam itu melanjutkan jika seniman yang terlibat dalam projek ini kemudian mengembangkan pengalaman dalam seni dan bagaimana dapat mengatur, menentukan, dan mengubah komponen, dimana dominasi ini menjadi integritas struktural dan elemen artistik yang dihargai seniman di atas segalanya.

Karya peserta pameran seni rupa New Chapter – Neosantara di Sangkasa Gallery. (FOTO: Dok. Iskandar Cak Is)

“Beragam karya seni ditampilkan, perbedaan dikedepankan dan saling mengisi itulah semangat Neosantara walau berbeda dari semua karya seni lain di sekitarnya bahkan ada yang terlihat aneh, membingungkan, melebih-lebihkan atau memperluas konsep atau ide kecil (sesuatu yang tidak dominan dalam karya lain) sampai menguasai aspek yang lebih akrab dari karya seninya, mendistorsi, menemukan material dan teknologi terkini,” ujarnya.

Lenny yang juga pernah berkesempatan melakukan residensi di Visiting Art Fellowship ‘Delfina Art Foundation London Inggris ini menambahkan, seniman bisa melihat pandangan seni agar tetap berarti dan menemukan kembali meaning of art dan sikap seniman untuk melakukan sesuatu yang baru.

“Proses inilah yang kami sebut sebagai “New Chapter, ada ajakan untuk memasuki babak baru berkesenian sebagai praktik seni rupa zaman sekarang yang lebih luwes dan terbuka,” pungkas seniwati kelahiran Bandung tersebut. (esef)