Ariel Ramadhan Gelar Pameran Tunggal Lautan Kreasi

PRESKON.ID – Seniman muda asal Surabaya Ariel Ramadhan (23) menggelar pameran tunggal bertajuk Lautan Kreasi di Kalcer Social Space Jl. Sulawesi No.1 Surabaya.

Dalam pameran tunggalnya yang keempat ini, Ariel memajang 24 karya lukis berbagai ukuran sejak tanggal 20 Mei hingga 31 Mei 2023.

Ariel yang merupakan siswa Sanggar Daun mengatakan bahwa pamerannya kali ini sebagai salah satu kegiatan untuk turut memeriahkan Bulan Menggambar Nasional 2023 yang mengusung tema Gembira Menggambar.

“Pameran kali ini ada 24 karya lukis drawing media kertas dan kanvas dengan berbagai teknik mulai manual drawing, canting, print fotografi dan digital grafis, sapuan kwas dan pisau palet dan lainnya,” kata Ariel Ramadhan, Rabu (24/5/2023).

Diantara karya yang dipajang terdapat 4 karya lukis dengan media akrilik di atas kanvas ukuran 300 x150 sentimeter. Mayoritas objek tentang laut dan satwa prasejarah. Salah satu karyanya yang fenomenal mampu menjadi magnet bagi pengunjung adalah karya berjudul Lautan Kreasi.

“Ini adalah lukisan abstrak dengan media kanvas menggunakan cat akrilik dengan serbuk emas berdiameter 100 sentimeter. Dan ini adalah karya pertama saya memakai serbuk emas,” jelas Ariel.

Sementara pendiri Sanggar Daun sekaligus kurator pemaeran sekaligus Arik S Wartono menambahkan bahwa perayaan Bulan Menggambar Nasional 2023 dirayakan oleh lebih dari 4 ribu seniman dan 250 komunitas seni budaya dari seluruh Indonesia.

Ajik juga menjelaskan bahwa di pameran tunggalnya kali ini imajinasi Ariel Ramadhan melalui objek-objek laut dan dinosaurus dalam karya-karyanya seakan sedang berupaya membangkitkan kembali gen atau jiwa maritim Nusantara yang saat ini nyaris terlupakan oleh berbagai faktor sosial-politik global.

Karya terbarunya seri “Beautiful Ocean #1” dan “Beautiful Ocean #2”, akrilik di atas kanvas 300 x 150 sentimeter, Ariel Ramadhan tampak mulai piawai dalam eksplorasi karya-karya lukis berukuran besar dengan tingkat kematangan teknik yang semakin berkembang.

“Seorang seniman muda memang sudah seharusnya begitu, terus melakukan inovasi baru dalam karya-karyanya sehingga publik seni terutama penggemar karya-karyanya selalu dimanjakan oleh eksplorasi yang selalu baru dan segar,” ucap Arik.

Terkait media kanvas dengan bertabur serpihan emas, kata Arik, bukan kali pertama di Indonesia. Sebelumnya, ada pelukis yang telah memakai serbuk emas.

“Salah satunya pelukis senior A.D. Pirous, pelukis kaligrafi kontemporer,” jelas Arik. (esef)