Close Menu
preskon.idpreskon.id
    Facebook X (Twitter) Instagram
    preskon.idpreskon.id
    • Beranda
    • News
    • Ekonomi
    • Sport
    • Lifestyle
      • Kuliner
      • Budaya
      • Kesehatan
    • Berita Foto
    preskon.idpreskon.id
    Home » Isabell Roses Pamerkan Lukisan “Kurikulum Boneka” di Kids Biennale Indonesia 2025
    News

    Isabell Roses Pamerkan Lukisan “Kurikulum Boneka” di Kids Biennale Indonesia 2025

    RedaksiBy Redaksi4 Juli 2025Updated:4 Juli 20253 Mins Read
    Lukisan Isabell Roses berjudul "Kurikulum Boneka" saat dipamerkan di Kids Biennale Indonesia 2025 di Galeri Nasional (Galnas) Jakarta. (Foto: Dok Pribadi)
    Share
    Facebook Twitter Pinterest

    PRESKON.ID – Lukisan berjudul “Kurikulum Boneka” Karya seniman muda asal Gresik, Jawa Timur,  Isabell Roses (14 tahun), dipamerkan di event Kids Biennale Indonesia 2025 yang digelar di Galeri Nasional (Galnas) Jakarta.

    Pameran Kids Biennale Indonesia atau pameran Seni Rupa Anak Indonesia yang digelar di Gedung B dan D Galnas merupakan ajang pameran karya seni rupa anak dari seluruh Indonesia. Pameran ini dibuka untuk undangan pada Kamis (3/7/2025). Sedang untuk publik dibuka mulai tanggal 4 hingga 31 Juli 2025.

    Dalam pameran ini, Isabell Roses, yang merupakan salah satu siswa dari Sanggar Daun, menampilkan karya lukis terbarunya berjudul “Kurikulum Boneka” dengan media Gouahce pada kanvas, ukuran 60 x 70 cm yang ia kerjakan tahun ini.

    Arik S. Wartono, kurator seni rupa anak, sekaligus pendiri dan pembina Sanggar Daun menjelaskan mengenai lukisan “Kurikulum Boneka” yang dimaksud adalah tentang seorang anak tampak tekun belajar di dalam ruang mungil nan teratur, terlalu teratur.

    “Ruang miniatur itu seperti panggung, tempat ia menjadi pemeran utama yang tidak bebas. Dari atas, tampak sepasang tangan besar yang mengendalikan geraknya dengan benang seperti boneka. Ia tersenyum, tapi senyum itu mengandung ironi: Senyum dari seseorang yang tak benar-benar merdeka,” kata Arik S. Wartono, Jumat (4/7/2025).

    Arik melanjutkan, dengan latar biru-ungu lukisan itu seperti semesta (universe) yang megah dan ruang sempit yang membatasi, karya ini menyampaikan kritik tajam terhadap sistem pendidikan yang terlalu kaku, terlalu mengatur, terlalu mendikte.

    “Lukisan “Kurikulum Boneka” adalah refleksi dari suara-suara muda yang sering kali terbungkam, yang dibentuk sesuai cetakan, bukan diberi ruang untuk tumbuh alami,” ucapnya

    Lukisan ini menurut Arik bukan sekadar visual, namun seolah seperti jeritan halus dari generasi yang ingin bebas menjadi dirinya sendiri.

    Dari situ timbul beberapa pertanyaan seperti apakah pendidikan kita membebaskan, atau justru menjadikan anak-anak sebagai boneka dalam rumah kaca?. Apakah mungkin anak tumbuh tanpa takut, jika tiap langkahnya dikendalikan oleh tali tak terlihat?

    Dalam karya ini, ada figur seorang anak sedang duduk di dalam ruang miniatur yang dikelilingi buku-buku dan simbol rutinitas anak-remaja, sementara dua tangan besar dari langit menggerakkannya seperti boneka. Senyumnya manis, tapi penuh tanda tany, apakah itu senyum kebahagiaan, atau sekadar topeng dari sistem yang mengatur segalanya?

    Judul “Kurikulum Boneka” adalah suara lirih yang mewakili anak-anak yang tumbuh dalam tekanan ekspektasi, dalam sistem pendidikan yang lebih sibuk mencetak, bukan memeluk. Mereka belajar, bukan karena cinta pengetahuan, tetapi karena takut salah, takut gagal, takut tidak sesuai kurikulum.

    “Lukisan Isabell Roses mengajak kita merenung: bisakah kita menciptakan ruang belajar yang membebaskan, bukan mengikat? Tempat anak-anak bisa tumbuh, bukan diatur. Bermimpi, bukan hanya menuruti. Karena tumbuh seharusnya tak butuh takut. Hanya butuh dipercaya, dan diberi ruang,” ujar Arik

    Sebelum mengikuti pameran Kids Biennale Indonesia 2025, putri pasangan Fakhrudin Mawardi dan Dian Handayani itu lebih dulu menggelar pameran tunggal bertajuk “Isabell Roses: Hen Z Menjelajahi Lawasan” di Galeri Merah Putih kompleks Balai Pemuda Alun-alun Surabaya, pada 8-13 September 2024.

    Dipameran tunggalnya itu siswi kelas 8 SMPN 24 Gresik itu menampilkan 18 karya lukis realis dengan media cat air dan akrilik pada kanvas dalam berbagai ukuran. Tema karya-karyanya tentang permainan anak jaman dulu, tradisi lokal Indonesia khususnya masyarakat Jawa dan Madura, serta dogeng rakyat.

    Galeri Nasional Isabell Roses Kids Biennale Indonesia Sanggar Daun
    Share. Facebook Twitter Pinterest WhatsApp
    Previous ArticleKisah Muhamad Harryanto dan Football Traveller Dukung Timnas Indonesia di Jepang
    Next Article Usai Luncurkan Seri Basket dan Kasual, Terbaru Merek AZA Keluarkan Sepatu Lari

    Related Posts

    Reno Yoga Pratama Raih Penghargaan Top Skor di Turnamen Sindogres Cup 2025 KU-14

    30 September 2025

    Persaingan Turnamen Sindogres Cup 2025 Ketat, Tuan Rumah Hanya Runner Up

    16 September 2025

    Tahan Imbang Metal, Timber Juara Glosterian Internal Tournament Cup 2025

    14 September 2025
    TERKINI

    Reno Yoga Pratama Raih Penghargaan Top Skor di Turnamen Sindogres Cup 2025 KU-14

    30 September 2025

    Persaingan Turnamen Sindogres Cup 2025 Ketat, Tuan Rumah Hanya Runner Up

    16 September 2025

    Tahan Imbang Metal, Timber Juara Glosterian Internal Tournament Cup 2025

    14 September 2025

    Turnamen Sindogres Cup 2025 Kian Profesional dengan Kehadiran Staf Strategi Public Relations Digital

    9 September 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    © 2025 Preskon.id Designed by Preskon.id.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.